logologologologo
  • Home
  • Tentang Kami
  • Laparoskopi
  • Tim Dokter
  • Artikel
  • Hubungi Kami
Gynecology
March 23, 2020
Infertilitas
March 23, 2020

Mioma Uteri

Mioma uteri adalah sebuah tumor jinak yang paling sering didapatkan pada rahim wanita. Keberadaan mioma pada rahim wanita dapat mengakibatkan keluhan seperti kesulitan mendapatkan keturunan, nyeri perut, nyeri saat berhubungan, menstruasi dengan perdarahan yang banyak, dan sebagainya. Di tahun 2010 dilaporkan sekitar 6,6% wanita di seluruh dunia terkena mioma uteri. Faktor resiko yang meningkatkan resiko terjadinya mioma uteri adalah ras kulit hitam, mens pertama dibawah usia 10 tahun, obesitas, faktor genetik dan minum-minuman alkohol.

Untuk mendiagnosa sebuah mioma uteri, dibutuhkan pemeriksaan fisik dan ultrasonografi (USG). Terkadang diperlukan alat diagnosa yang lebih canggih seperti MRI apabila ukuran besar dan mengganggu organ sekitarnya.

Terapi untuk mioma uteri tidak selalu operasi, bahkan sebagian besar wanita dengan secara tidak sengaja terdiagnosa mioma uteri tidak didapatkan keluhan. Andaikan ada keluhan, masih bisa diberikan terapi obat-obatan apabila memungkinkan. Diperlukan operasi apabila didapatkan perdarahan yang banyak, ukuran miom yang terlalu besar sehingga mengganggu organ di sekitarnya dan adanya kesulitan mempunyai keturunan. Pilihan terapi terbaik untuk menghindarkan kekambuhan adalah dengan melakukan pengangkatan seluruh kandungan, tetapi pada wanita yang masih ingin mendapatkan keturunan masih memungkinkan untuk dilakukan pengangkatan miomanya saja.

Apabila harus dilakukan operasi, maka laparoscopy merupakan prosedur pilihan utama apabila ingin melakukan operasi di bidang tumor jinak ginekologi (kandungan) seperti kasus mioma uteri dan kista ovarium. Keuntungan operasi menggunakan laparoscopy adalah luka irisan di perut yang hanya sekecil 0,5 cm di 2 sampai 3 titik dan 1 cm di 1 sampai 2 titik. Karena irisan luka lebih kecil, akibatnya makin cepat juga pemulihan pasca operasi. Sedikitnya manipulasi organ tubuh yang kita manipulasi menggunakan laparoscopy ini juga mengakibatkan makin rendahnya perlekatan pasca operasi dibanding operasi laparotomi (mengiris perut besar dan memasukkan tangan ke dalam perut untuk manipulasi). Resiko terjadinya infeksi juga jauh lebih rendah dibanding operasi laparotomi. Karena pemulihan makin cepat, maka pada prosedur laparoscopy makin sedikit pula jumlah obat anti nyeri yang kita berikan untuk pasien. Di negara maju seperti Amerika Serikat, sekitar 80% prosedur angkat kandungan dan pengangkatan miom menggunakan laparoskopi di tahun 2009 dari hanya 22% pada tahun 1990. Tren ini terus meningkat seiring dengan makin banyaknya dokter yang sadar akan keuntungan laparoskopi dan juga pasien yang makin terpelajar tentunya.

Share

Related posts

March 23, 2020

Tahapan Endometriosis dan Penanganannya


Read more
March 23, 2020

Pertanyaan Seputar Endometriosis


Read more
March 23, 2020

Nyeri Haid: Bukan Hal Sepele!


Read more

IKUTI KAMI




TENTANG KAMI


Berawal dari kecintaan dengan dunia minimal invasive alias operasi dengan irisan kecil, dr. Relly Yanuari Primariawan, SpOG(K) dan dr. Hari Nugroho, SpOG ingin mengembangan teknologi ini di Indonesia, khususnya Surabaya.

Baca selengkapnya

PERAWATAN DENGAN LAPAROSKOPI


Endometriosis
Kista Ovarium
Histerektomi
Mioma Uteri
Kehamilan Ektropik


HUBUNGI KAMI


Call Center :
0896 5050 9000

Email :
info@trust-gmits.com

RS Manyar Medical Centre :
Jl. Raya Manyar 9 Surabaya

RS Darmo Surabaya :
Jl. Raya Darmo 90 Surabaya

RSIA Lombok Dua Dua Surabaya :
Jl. Flores No.12 Surabaya